JAKARTA - Jika berbicara mengenai utang, maka
pikiran akan tertuju kembali pada Yunani yang mencoba untuk membuka
lebih banyak dana dari kreditor internasional untuk membantu memperbaiki
ekonominya yang babak belur.
Akan tetapi, meski memiliki jumlah utang pemerintah yang besar, faktanya Yunani bukan negara pengutang terbesar di dunia.
Menurut Survei Daya Saing Global World Economic Forum, negara pengutang
terbesar dinilai pada kesehatan keuangan dan risiko negara di seluruh
dunia.Pada dasarnya, semakin rendah rasio utang terhadap PDB, maka akan
semakin baik negara tersebut.
Survei tersebut melihat tingkat utang pemerintah bruto sebagai
persentase dari PDB yang dapat menunjukkan seberapa mampu suatu negara
untuk membayar kembali utang tanpa menimbulkan utang lebih lanjut.
Berikut daftar 17 negara yang memiliki utang terbesar di dunia melansir Business Insider, Selasa (5/4/2016).
17. Islandia (90,2 persen)
Sebelum krisis kredit di tahun 2007, utang pemerintah adalah 27
persen dari PDB. Sayangnya, delapan tahun kemudian, negara ini masih
berurusan dengan runtuhnya sistem perbankan.
16. Barbados (92,0 persen)
Barbados memang negara tax haven atau surga pajak. Negara ini
sebenarnya adalah negara terkaya dan paling maju di Karibia Timur.
Tetapi prospek pertumbuhan terlihat lemah karena langkah-langkah
penghematan untuk mengatasi dampak dari krisis kredit delapan tahun
lalu.
15. Prancis (93,9 persen)
Negara dengan ekonomi terbesar kedua zona euro ini sebenarnya
telah pulih dan bangkit. Bulan ini Prancis mengeluarkan beberapa kabar
baik seperti layanan PMI atau indeks manajer pembelian yang lebih baik
dari yang diharapkan dan penjualan ritel meningkat.
14. Spanyol (93,9 persen)
S & P yakin bahwa prospek pertumbuhan Spanyol dan reformasi
pasar tenaga kerja akan meningkatkan prospek. Pada kuartal kedua 2015,
ekonomi Spanyol tumbuh 3,1 persen year-on-year.
13. Cape Verde (95,0 persen)
Ekonomi negara kepulauan ini berorientasi layanan namun menderita
lantaran sumber daya alam yang buruk. Ini berarti negara itu harus
mengimpor 82 persen makanan yang menyebabkan kerentanan terhadap
fluktuasi pasar.
12. Belgia (99,8 persen)
Negara ini dikenal sebagai "orang sakit di Eropa" karena meskipun
pemerintah berhasil mengurangi defisit anggaran dari puncak 6 persen
dari PDB pada 2009 menjadi 3,2 persen, namun utangnya masih sangat
tinggi.
11. Singapura (103,8 persen)
Singapura adalah salah satu negara terkaya di dunia tapi negara
yang menderita utang yang tinggi. Pemerintah sekarang berusaha untuk
menemukan cara-cara baru untuk pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan
produktivitas.
10. Amerika Serikat (104,5 persen)
Amerika Serikat telah menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya
dalam tujuh tahun. Namun, beberapa analis memperingatkan bahwa ini bisa
memicu krisis keuangan lain karena kenaikan pembayaran membuat orang
akan membayar kembali utang.
9. Bhutan (110,7 persen)
Ekonomi negara kecil di Asia ini terkait erat dengan India dan
sangat bergantung pada negara itu untuk bantuan keuangan dan buruh asing
untuk infrastruktur.
8. Siprus (112.0 persen)
Krisi berlebihan ke Yunani memukul keras Siprus ketika krisis
utang Eropa berdesir di seluruh dunia pada tahun 2010. Seperti Yunani,
utang itu harus ditebus oleh kreditor internasional dan menegakkan
kontrol modal dan langkah-langkah penghematan untuk mendapatkan
pendanaan.
7. Irlandia (122,8 persen)
Negara ini keluar dari program bailout dua tahun yang lalu tapi
masih menghadapi tumpukan utang yang sangat besar. Meski demikian,
Irlandia telah memiliki keberhasilan dalam refinancing sejumlah besar
utang perbankan.
6. Portugal (128,8 persen)
Portugal keluar dari program bailout pada pertengahan 2014. Namun, PDB masih 7,8 persen lebih rendah dari akhir 2007.
5. Italia (132,5 persen)
Proporsi utang Italia terhadap PDB adalah yang tertinggi kedua di
zona euro. Angkanya melonjak pada awal tahun ini karena peningkatan
likuiditas yang tersedia.
4. Jamaika (138,9 persen)
Rekening jasa industri 80 persen dari PDB. Akan tetapi, kejahatan
yang tinggi, korupsi, dan pengangguran besar-besaran menyeret
pertumbuhan negara tersebut. Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan
Jamaika perlu mereformasi sistem pajaknya.
3. Lebanon (139,7 persen)
Negara ini menjadi tujuan wisata namun perang melawan Suriah dan
gejolak politik dalam negeri telah menyebabkan kurangnya pendapatan
negara tersebut.
2. Yunani (173,8 persen)
Negara ini telah mengambil alih 320 miliar euro uang tunai
sebagai bailout. Sehingga, tampaknya mustahil untuk membayar itu semua
kembali, terutama karena Yunani telah menerapkan langkah-langkah
penghematan menyakitkan untuk mendapatkan pinjaman tersebut.
1. Jepang (243,2 persen)
Jepang menjadi negara dengan utang terbesar di dunia. Ekonominya
tumbuh sangat lambat dan sekarang bank sentral telah menerapkan suku
bunga negatif.
(Okezone.com)
0 komentar:
Posting Komentar
Thanks