PT. Radio Mitra Kawanua
Gedung Graha Jasa Group
Jl. Toar 59/61 - Manado | Kode Pos : 95112
Marketing : 0853 9888 2049 Peter (WA)
email : radio.mitrakawanua@yahoo.co.id


  • Radio Talk

    BPJS Ketenagakerjaan Manado | Disnaker Sulut | KSBSI Sulut

  • mitraONtheMOVE_Edisi OFFAIR

    Live dari Mega Trade Center with Suzuki Galesong Prima...

  • mitraFAMILY

    Growth in Character

  • Liputan RMK 91FM

    Gerakan Nasional "Save Our Littoral Life" di Pantai Malalayang

  • Gedung Radio Mitra Kawanua

    Radio Mitra Kawanua

  • Radio Talk

    BNN Kota Manado

  • Radio Talk

    BAPEDA Kota Manado

  • mitraFAMILY_Edisi OFFAIR

    Live dari Siloam Hospital Manado

  • mitraONtheMOVE

    Live dari Lion Hotel dan Plaza

  • Radio Talk

    Walikota Manado

  • MitraFAMILY

    Siloam Hospital Manado

  • Kru Mitra Kawanua FM bersama Narasumber

    Radio Mitra Kawanua

  • Kru Mitra Kawanua FM

    Radio Mitra Kawanua

Minggu, 20 November 2016

Tumbangkan Urakan FC Jakarta 3-2 Persma 1960 Buka Asa Ke Putaran Final Linus Nasional 2016


Mitrakawanuafm- Menjawab kerinduan penggila Bola Manado Persma 1960 mengawali kiprahnya di putaran Nasional Liga Nusantara 2016 dengan kemenangan saat melawan Urakan FC Jakarta dengan Skor 3-2.


Tiga gol Persma di hasilkan oleh Frans Mumpo dengan 2 golnya di Babak pertama pada menit ke 37 dan 42 dan I gol lainnya pada babak ke 2 di lesakkan oleh Roberto Sauyai pada menit ke 73. Sempat tertinggal 3 gol Urakan FC mampu memperkecil defisit ketinggalan dengan 2 gol balasan di menit ke 75 dan 89 masing masing oleh Abdul Azis dan Agus Setyawan.


Manager Persma Christian Yokung saat dikonfirmasi Via telepon genggamnya mengatakan tidaklah mudah Persma 1960 untuk menghadapi Urakan FC karena mereka adalah juara Linus DKI Jakarta 2 tahun berturut-turut.
Lanjut dikatakan oleh Yokung sapaan akrabnya dengan formasi dan komposisi pemain yang turun sebagai starting eleven ditambah dengan kepercayaan diri yang tinggi dari pemain kami mampu meraup 3 poin. Kita bisa menguasai permainan penuh dan tim lawan bisa di bawah tekanan.


Saat ditanyakan soal 2 gol balasan lawan pelatih Akuk Thalib mengakui ada sedikit kelengahan saat mencoba berimprovisasi dengan menurunkan pemain cadangan. "kita patut syukuri hasil ini tapi tidak membuat kita besar kepala. Biar ini menjadi evaluasi bagi Persma 1960 kedepannya biar di pertandingan selanjutnya bisa lebih maksimal lagi,"ujar pemilik Champions Futsal Bahu ini.

Diakhir wawancara Yokung beserta pengurus dan segenap pemain Persma I960 minta dukungan doa dari seluruh insan sepakbola Sulawesi Utara untuk pertandingan pertandingan selanjutnya.
(rmk) 

Kamis, 17 November 2016

Jimmy Tindi : Agar Taat Azas Dan Aturan Sebaiknya Bart Assa Kembali Ke Kampus

Mitrakawanuafm- Terkait dengan pernyataan seorang birokrat di lingkup pemerintah kota Manado yang menyatakan bahwa APBD Kota Manado 2017 akan berpihak pada semua pihak di tanggapi sinis oleh Jimmy Tindi seorang Aktivis yang dikenal kritis dan tajam dalam mengamati politik dan pemerintahan khususnya di Kota Manado.


Lanjut Tindi mengatakan apa dasarnya Bart Assa mengatakan bahwa APBD 2017 akan berpihak pada semua pihak,"pihak yang mana? kepentingan yang mana ,kalau berpihak untuk semua kenapa masih banyak kicauan warga mulai dari ujung Utara sampai ujung selatan kota Manado pada Pemkot Manado.
" Sebaiknya beliau kembali ke kampus karena memang disanalah seharusnya beliau berkarier sambil memberi sumbangsih untuk pemerintahan mungkin itu yang lebih baik,"ujarnya saat diwawancarai disalah satu rumah kopi di kota Manado.

Terkait hal tersebut Jimmy Tindi menantang birokrat asal kampus untuk kembali berkarya di kampus.
"Apalagi ada edaran bagi para aparatur sipil negara yang berasal dari kampus (universitas) untuk kembali berkarya di kampus sekaligus juga memberi kesempatan bagi birokrat yangmemang notabene berkarier di pemerintahan,"tegas aktifis Partai Rakyat Demokratik yang terkenal garang kalau memimpin aksi ini.

Dirinya juga mengingatkan agar dalam rolling yang akan dilakukan nanti  Walikota Manado lebih independen dan professional serta taat azas dan taat aturan. Edaran agar orang orang kampus yang berkarir di luar untuk kembali agar ditaati,"tukasnya.

Dr Tommy Palapa seorang akademisi dari Unima saat dimintai tanggpannya berpendapat agar tidak menjadi dilema sebaiknya birokrat yang berasal dari kampus harus berani memilih.
"Birokrat asal kampus harus berani memilih supaya tidak terkesan aji mumpung," tuturnya pada Mitrakawanuafm.
(rmk)

Selasa, 15 November 2016

Keluarga Korban Bom Gereja Oikumene Samarinda : Tuhan Mengajarkan Memaafkan, bukan Membalas Kejahatan

Mitrakawanuafm - Sebagai masyarakat Indonesia, tentunya kita sangat prihatin dengan peristiwa aksi teror bom molotov di Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur. Anak-anak menjadi korban dalam aksi teror tersebut, saat sedang bermain di pelataran gereja. Namun ada kabar yang menggugah hati kita tentang  kebesaran hati dan keyakinan iman salah satu keluarga korban peristiwa tersebut.


Dilansir dari Kompas.com, salah satu keluarga bocah Trinity Hutahaean (4) memaafkan pelaku terorisme, Juhanda alias Jo.
Menurut keluarga, Tuhanlah yang akan memberi balasan karena pelaku telah menyakiti anak-anak yang tidak berdosa.
Roina Simanjuntak, kakak dari ibu korban, mengatakan, pihak keluarga tidak mengutuk pelaku teror tersebut dan memaafkan pelaku.
 
Namun, pihaknya menyerahkan segalanya kepada Tuhan karena Tuhan mengajarkan untuk memaafkan dan bukan membalas kejahatan.

"Kami tidak mengutuk, tetapi mengampuni yang jahat. Besar harapan saya, adik-adik saya kuat, terutama ibu dari Trinity, yang kini masih trauma dengan keadaan anaknya. Tetapi, dia tetap sabar dan tidak mendoakan yang macam-macam," kata Roina, Selasa (15/11/2016).

Sebagai pihak korban, Roina hanya bisa mendoakan agar pelaku kembali sadar dan tidak menyakiti anak kecil lagi.

Minggu, 13 November lalu, Gereja Oikumene Sengkotek, Samarinda, dibom oleh seorang terduga teroris dengan bom molotov. Peristiwa tersebut yang menghebohkan jemaat serta warga sekitar, mengakibatkan korban luka-luka yang di alami oleh anak-anak jemaat yang tengah bermainb di pelataran gereja. Bahkan Intan Marbun (3), salah satu korban sudah meninggal lantaran mengalami kerusakan paru-paru akibat luka bakar 75 persen.

Kapolda Sulut Irjen (Pol)Wilmar Marpaung melalui Kabid Humas Polda Marjuki menghimbau masyarakat Sulut untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan isu sara yang dihembuskan pihak pihak tak bertanggung jawab terkait dengan ledakan bom molotov di Gereja Oikumene Samarinda.

(rmk, kompas.com)

BKPM Sulut : Investasi di Sulut Triwulan III Terus Membaik

Mitrakawanuafm - Sulawesi Utara patut bersyukur. Menurut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Sulut Lynda Watania, realisasi nilai investasi di Sulawesi Utara  terus mengalami peningkatan melalui penanaman modal asing (PMA) serta penanaman modal dalam negeri (PMDN). Menurut data yang nilai investasi tersebut menembuns angka Rp. 3,7 Triliun.

Target investasi sebesar Rp. 2,5 triliun, dapat dilewati melalui realisasi di triwulan III dengan over target Rp. 1,2 triliun. Capaian sebesar Rp. 3,7 triliun tersebut berasal dari sektor listrik, gas dan air. Sektor penunjang lainnya seperti pariwisata, yakni hotel dan restoran, juga sektor industri makanan, serta sektor telekomunikasi.

Pertumbuhan investasi ini tentunya patut di syukuri, dan di harapkan bisa berdampak langsung kepada masyarakat sulawesi utara. Peter Jacob, kepala perwakilan Bank Sulut sulawesi Utara saat diwawancarai beberapa waktu lalu, mengatakan kondisi ekonomi sulut yang relatif lebih baik dibandingkan daerah lainnya, harus bisa dinikmati oleh masyarakat sulut sendiri.
"Masyarakat sulut jangan hanya jadi penonton" ujarnya.

Gubernur Olly Dondokambey juga menyerukan agar pengembangan sektor pariwisata harus menjadi perhatian. Ia mengharapkan sektor pariwisata bisa menjadi pemicu bertumbuhnya investasi di sektor-sektor lainnya. Menurutnya jika investasi berkembang baik, tentunya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sulut sendiri.

(rmk-koransindo)



Minggu, 13 November 2016

Terkait Ledakan Bom Di Gereja Oikumene Samarinda, Ini Himbauan Kapolda Sulut

Mitrakawanuafm- Kapolda Sulut Irjen (Pol) Wilmar Marpaung melalui Kabid Humas Polda Marjuki menghimbau masyarakat Sulut untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan isu sara yang dihembuskan pihak pihak tak bertanggung jawab terkait dengan ledakan bom molotov di Gereja Oikumene Samarinda.



Kabid Humas Polda Sulut Marjuki lewat pers rilis resmi menyampaikan bahwa Polda  dan jajaran melakukan langkah langkah antisipasi dengan meningkatkan pengamanan pada tempat ibadah umat Nasrani , melakukan sterilisasi pada setiap pengunjung terutama yg membawa barang bawaan , melakukan interogasi bagi jemaat asing/orang yang baru pertama masuk gereja

Polda Sulut beserta jajarannya juga akan melakukan patroli  pada daerah daerah rawan teror, termasuk pusat keramaian. Polda Sulut juga telah mengkoordinasikan pengamanan dalam/internal gereja untuk lebih waspada terutama saat ada giat sembahyang.

Selain itu Kapolda juga mengingatkan pengamanan internal/pengamanan swakarsa untuk lebih ditingkatkan serta memerintahkan pada jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan, babinkamtibmas dan intelijen diturunkan mendeteksi adanya pendatang baru  yang berpotensi terkoneksi dengan kelompok teroris.
(rmk)

Jumat, 11 November 2016

PROMO TOYOTA DI BULAN NOVEMBER..!!

Year End Sale.. Dapatkan Angsuran Super Ringan.
• MANADO
AGYA Angs. Mulai 1,6 Jutaan
Etios Angs. Mulai 1,9 Jutaan
Rush Angs. Mulai 3,4 Jutaan
• Gorontalo
AGYA Angs. Mulai 1,6 Jutaan
Etios Angs. Mulai 1,8 Jutaan
Rush Angs. Mulai 3,4 Jutaan
• Palu
AGYA Angs. Mulai 1,6 Jutaan
Etios Angs. Mulai 1,7 Jutaan
Rush Angs. Mulai 3,3 Jutaan


Syafii Maarif: Ahok Tidak Mengatakan Al Maidah Itu Bohong

Jakarta - Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Syafii Maarif atau Buya Syafii menilai Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak melecehkan Alquran berdasarkan rekaman video yang utuh.
"Secara utuh pernyataan Ahok telah saya baca," kata Syafii di Jakarta, Senin 7 November 2016.

Syafii mengatakan publik harus memperhatikan lebih detail pernyataan Ahok saat kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu karena tidak ada ucapan yang melecehkan Alquran.

"Ahok tidak mengatakan Al Maidah (ayat 51) itu bohong," ujar Syafii, seperti dikutip dari Antara.
Ahok, menurut Syafii, mengkritisi orang yang menggunakan Alquran untuk membohongi masyarakat agar tidak memilih petahana gubernur itu pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada DKI) Jakarta 2017.
Terkait fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Syafii menuturkan lembaga tersebut harus menjaga martabat melalui fatwa berdasarkan analisa yang jernih, cerdas dan bertanggung jawab.

Syafii mengungkapkan bentuk konkret dari fatwa MUI yakni aksi damai dari Gerakan Nasional Pendukung Fatwa (GNPF) MUI yang berujung rusuh di sekitar Silang Monas Jakarta pada Jumat (4/11).
Tokoh agama itu berpesan agar masyarakat tidak mengorbankan kepentingan bangsa dan negara untuk urusan kelompok melalui fatwa MUI.

Berikut transkrip pernyataan Ahok pada sosialisasi program di Pulau Seribu 30 September 2016.
Saya ingin cerita ini supaya bapak ibu semangat. Jadi nggak usah pikiran, 'ah... nanti kalau nggak kepilih pasti Ahok programnya bubar', Nggak, saya sampai Oktober 2017. Jadi jangan percaya sama orang, kan bisa aja dalam hati kecil bapak ibu nggak bisa pilih saya, ya kan. Dibohongin pakai Surat Al Maidah 51, macem-macem itu. Itu hak bapak ibu, jadi bapak ibu perasaan nggak bisa pilih nih, 'karena saya takut masuk neraka', dibodohin gitu ya. Nggak apa-apa, karena ini panggilan pribadi bapak ibu. Program ini jalan saja.

(Liputan6.com)

Rabu, 09 November 2016

BAMAG SULUT SERUKAN PRESIDEN JOKOWI TINDAK TEGAS KELOMPOK RADIKAL ANTI NKRI

Mitrakawanuafm - Peristiwa Demo 4 November lalu di Jakarta beberapa waktu lalu di tanggapi seriusi oleh Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG)  Sulut.  Aksi massa yang menyuarakan tuduhan penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok tersebut, turut di ikuti sejumlah ormas islam yang dikenal radikal. Demo yang berakhir ricuh tersebut, oleh sejumlah pengamat turut ditunggangi oleh kelompok-kelompok anti Pancasila dan NKRI.
Pdt. Johan Manampiring

Saat diwawancarai Mitrakawanuafm,  Ketua BAMAG Sulut Johan Manampiring mengemukakan pendapatnya terkait aksi demo 4 november lalu. Ia berpendapat bahwa pemerintah saat ini terkesan membiarkan kelompok-kelompok radikal eksis. 

Johan mengatakan terlalu lama pemerintah membiarkan kelompok-kelompok radikal ini eksis yang jelas-jelas mengancam Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika  dan kesatuan NKRI. “Pemerintah sudah terlalu lama membiarkan kelompok radikal ini eksis, seakan-akan negara Indonesia ini sudah mereka punya” jelasnya.
Peristiwa 4 November di Jakarta lalu, menurut Johan harus disikapi serius oleh Presiden Jokowi. Presiden melalui TNI-Polri menurutnya harus menindak secara tegas terhadap kelompok-kelompok radikal yang ada. 
Bahkan menurutnya Presiden sebagai kepala negara yang bertugas menjaga keutuhan bangsa dan negara mestinya dapat memerintahkan melalui mendagri  dan menkumham untuk membubarkan kelompok-kelompok radikal ini.

Johan menambahkan kiranya masyarakat turut mendukung dan mendoakan Presiden serta TNI-POLRI agar diberikan kekuatan, hikmat kebijaksanaan untuk tetap eksis menjaga pilar-pilar NKRI.  Sehingga diharapkan tidak terulang lagi aksi-aksi kelompok radikal yang mengancam NKRI.
“Kita doakan supaya presiden, TNI dan Polri diberikan kekuatan, hikmat dan kebijaksanaan dalam menjaga pilar-pilar bangsa NKRI” tambah Johan Manampiring.

(rmk)

BI SULUT SAMBUT POSITIF SATGAS SABER PUNGLI

Mitrakawanuafm - Menyikapi himbauan berantas pungli oleh Presiden Jokowi, langsung ditanggapi gubernur sulut Olly Dondokambey. Tak main-main,  hal ini dibuktikan dengan diadakannya pengukuhan Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey  Rabu, 3 november lalu di Mapolda Sulut.

Hal ini ternyata mendapat sambutan yang positif dari Bank Indonesia Sulawesi Utara. Saat diwawancarai MitraKawanuaFM, Peter Jacob selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara mengatakan adanya satgas pungli yang dibentuk gubernur sulut berdampak positif secara langsung kepada masyarakat. Ia menambahkan segala bentuk korupsi  pungli  atau pun segala hal bentuk memperkaya diri  harus diberantas.  Hal ini perlu law enforcement atau penegakan hukum yang tegas.


Dari sisi ekonomi maraknya pungli berdampak pada biaya ekonomi tinggi suatu daerah. Jika pungli ini dapat di berantas, tentunya bisa menambah daya saing Sulawesi utara di mata investor.
“Kehidupan masyarakat lebih efisien, investor lebih senang, orang senang berbisnis dan berinvestasi di sulut,  karena biaya-biayanya lebih jelas dan tidak ada pungli..”  jelas Peter Jacob.

Dilansir dari tribunnews, adapun susunan Satgas Saber Pungli Sulawesi Utara sebagai Penanggung jawab Gubernur Sulut,  Wakil Penanggung Jawab I Kapolda Sulut, Wakil Penanggung Jawab II Kajati Sulut,  Ketua Pelaksana Irwasda Polda Sulut, Wakil Ketua I Inspektur Provinsi sulut , Wakil Ketua II Assisten Pengawas Kejati ,Wakil Ketua III Komandan Den Pom TNI.
(rmk)

Selasa, 08 November 2016

Sikapi Kondisi Perekonomian Sulut, BAMAG – BI Sulut Gelar Seminar “Perekonomian dan Kekristenan di Era Post Modern”

Mitrakawanuafm - Ratusan hamba Tuhan dari beragam denominasi gereja di Sulawesi utara memenuhi Aula Bank Indonesia Sulawesi Utara pada selasa, 8 November 2016. Kehadiran hamba-hamba Tuhan ini dalam rangka Seminar Perekonomian dan Kekristenan di Era Post Modern, dengan nara sumber DR. Peter Jacob (Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulut) serta DR. Mangapul Sagala (Rektor STT Trinity – Jakarta).
Foto Bersama : DR. Peter Jacob, DR. Mangapul Sagala, Bamag Sulut

Peter Jacob mengatakan seminar ini didasari oleh kondisi perekonomian saat ini di era post modern serta bagaimana gereja menyikapinya. Hal ini penting untuk disadari oleh masyarakat dan gereja  bisa mengantisipasi dampak negatif dari kondisi ini.



Dalam pemaparannya Peter Jacob menyoroti kondisi perekonomian Indonesia yang saat ini tidak dalam keadaan baik. Hal ini menurutnya turut di pengaruhi kondisi ekonomi dunia yang memang tidak baik. Namun sedikit berbeda dari provinsi-provinsi lainnya di Indonesia,  Peter memaparkan kondisi pertumbuhan ekonomi sulut masih “relatif” lebih baik. Hal ini di tandai dengan data pertumbuhan ekonomi serta tingkat inflasi sulut yang menunjukan angka yang cukup menggembirakan.

Suasana Seminar
Saat di wawancarai MitraKawanuaFM, Peter Jacob mengingatkan dampak dari kondisi ini yang harus diwaspadai oleh masyarakat sulut. Ia mengharapkan masyarakat sulut sendiri yang bisa menikmati kondisi ini, jangan sampai hanya jadi penonton. Menurutnya masyarakat sulut harus bisa memperbaiki  kondisi sdm yang ada, seperti meningkatkan etos kerja, menghilangkan pola konsumtif yang tidak perlu, sehingga bisa memenangkan persaingan.

Penyerahan Penghargaan dari Bamag Sulut kepada DR. Mangapul Sagala dan DR. Peter Jacob

Sementara itu narasumber lainnya, DR. Mangapul Sagala dari STT Trinity Jakarta menekankan bahaya nya kondisi di era post modern saat ini. Menurutnya masyarakat dan gereja harus bersatu dan dewasa, sehingga tidak di ombang-ambing-kan oleh berbagai pengajaran era post modern ini. "Gereja harus kembali kepada kebenaran Alkitab.." ungkap Mangapul Sagala saat di wawancara MitraKawanuaFM. Karena nya gereja harus bisa “membentengi” diri umatnya dengan kebenaran alkitab sesungguhnya, sehingga umat memiliki daya tolak terhadap pengajaran post modern ini. 

Ketua BAMAG Sulut Pdt Johan Manampiring yang turut hadir sebagai salah satu penggagas acara dalam seminar ini menyambut positif  kegiatan ini. Ia bersyukur karena Bank Indonesia Sulawesi Utara dapat menggelar seminar ini sebagai bentuk perhatian terhadap gereja, sehingga gereja dapat mengerti bagaimana bersikap dalam menghadapi situasi kondisi perekonomian di Sulawesi utara.

(rmk)

Sabtu, 05 November 2016

Sudah Diperingati Pemerintah, Pengusaha Yang melakukan Cuttingan "Cuek"


Mitrakawanuafm- Setelah sebelumnya pernah di Sambangi langsung oleh Wakil Walikota Manado. Proyek Cuttingan yang di lakukan pengusaha di Kelurahan Paal 2 Kecamatan Paal 2 yang lokasinya bersebelahan dengan terminal baru yang sedang di bangun di Liwas Kec Paal 2 ini ternyata masih terus melakukan aktifitas cuttingan mereka.
Aktifitas Cuttingan Yang Terus Di Lakukan Di Paal 2

Mirisnya pada saat di Sambangi langsung oleh Wakil Walikota Moor Bastiaan dirinya langsung memerintahkan pemerintah Kecamatan dan juga BLH Kota Manado untuk mengawasi serta mencabut izin operasional perusahaan bersangkutan jika tidak menata lokasi mereka serta mengganti kerugian warga sekitar yang menjadi korban akibat cuttingan yang mereka lakukan dimana setiap hujan rumah mereka pasti kebanjiran.

Salah seorang korban akibat cuttingan tersebut Ibu “Ule” mengaku sudah capek dengan suasana yang dia alami 2 tahun terakhir mulai dari Walikota sampe Wakil Walikota datang tapi tidak pernah ada jalan keluar.
“Kita so lalah 2 tahun terakhir ini mulai dari Walikota sampe Wakli Walikota so datang kamari mar ini pengusaha tetap kabal,” tuturnya pada Mitrakawanuafm. Lanjut menurutnya waktu perjanjian di kantor Lurah Paal 2 dorang “Ko Lae” so bersedia mo ganti rugi barang barang yang rusak deng Dorang so janji mo kase nae Torang pe kap mar sekarang Dorang so nimau, dorang kata cuma mo kase doi kong baru mo kase 2 juta depe 5 juta menyusul kata, waktu kita bilang musti sesuai kesepakatan awal yang so ditanda tangani dorang bilang cuma bagitu kata Dorang pe kemampuan,bagimana le ini so talalu Pandang enteng dorang komang patorang.B bayangkan Jo waktu kita bilang mo lapor Polisi dia bilang mo Walikota ato depe Wakil Torang ndak Tako biar pa Jokowi le kata dorang le kata ndak tako ,” ujarnya sambil terisak isak menahan tangis.

Boby Kumaat seorang Jurnalis media elektronik yang juga warga sekitar mempertanyakan sikap pemerintah khususnya Walikota Manado Vicky Lumentut. Kalau jajarannya sudah tidak lagi mampu mengatasi hal seperti itu seharusnya beliau turun tangan. “Beliau kan Cerdas kalau kecerdasan beliau tidak mampu diadopsi oleh jajarannya harusnya beliau yang turun langsung,”ujarnya.

Lanjut ujar Kumaat, ” miris!!! Kota yang jargonnya “Cerdas” tapi mengatasi pengusaha sekelas itu pemerintah terkesan tidak dianggap bahkan terkesan pemerintah yang dikendalikan oleh pengusaha itu baru pengusaha kecil skala lokal bagaiman kalu pengusaha besar skal nasional. Pemerintah harus menunjukkan kewibawaannya dalam hal ini,”papar Kumaat.
Veronika Kumurur Akademisi yang juga pemerhati lingkungan mengatakan inilah akibatnya jika proyek seperti itu tidak memiliki kajian AMDAL (analisa mengenai dampak lingkungan) kalau ada amdalnya setiap 3 bulan mereka harus melaporkan perkembangan proyek yangereka kerjakan sehingga dampak apapun yang terjadi akibat proyek tersebut dapat terus dikontrol.
“Kalau sudah seperti ini keadaannya harusnya BLH mencabut Izin cuttingan yang mereka miliki,”ujar Doktor yang juga sering memberi kajian terkait IMB ini.
Sementara itu Lurah Paal 2 Olga Kaeng saat di konfirmasi mengatakan dirinya sudah berulang kali memperingati begitu juga Pala di lingkungan 8. Bahkan kami sudah memfasilitasi mereka (pengusaha dan warga) dan sudah ada kata sepakat yang didalamnya saya juga bertanda tangan mengetahui, ujar lurah yang kerap kejarkejaran dengan pengusaha terkait cuttingan ini.
Kepal Badan Lingkungan Hidup Hery Saptono mengatakan bahwa Sanksi tegas akan dilakukan jika pengusaha bersangkutan tetap melakukan aktifitas penhualan.
Terpantau di media sosial postingan terkait hal tersebut menjadi Viral akhir akhir inj  bahkan postingan atas nama LT warga Ranomuut mengatakan tolong di perhatikan Pak Walikota jangan tunggu sampai ada korban jiwa baru pemerintah bertindak,”ujarnya dalam akun FB yang di miliki.
(rmk)

Dewan Pers Gelar Sarasehan Di Manado Peserta Membludak

Mitrakawanuafm-Dewan Pers Indonesia melakukan Sarasehan Daerah dengan para jurnalis se-Sulawesi Utara.
Kegiatan yang mengambil tema “Tantangan Pers Daerah di Era Digitalisasi” dilaksanakan pada, Kamis (3/11) pagi, di Grand Kawanua Convention Center, Manado.

Tidak seperti biasanya kali ini animo para jurnalis untuk mengikuti Sarasehan ini sangat besar. Panitia bahkan harus menambah 3 lembar kertas folio untk mendata peserta yang terus berdatangan karena daftar hadir yang di sediakan sudah tidak cukup lagi untuk meregister peserta yang baru berdatangan itu.
Dihadiri Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE,Kapolda Sulut Irjen Pol Drs. Wilmar Marpaung,Mantan Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang,Walikota Bitung,Anggota Dewan Pers dan Insan Jurnalis se Sulut.

Dalam sambutannya Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo, menyatakan bahwa, dengan tersedianya banyak anggaran-anggaran yang melekat pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), membuka peluang penyimpangan anggaran yang dinikmati oleh wartawan-wartawan dan media yang tidak jelas keberadaannya alias abal-abal, sehingga Dewan Pers berencana untuk memverifikasi seluruh media termasuk media online, yang saat ini marak pertumbuhannya.
“Rencananya 9 februari 2017 pada hari pers di Ambon, kita akan mengumumkan seluruh media akan memakai logo yang menyatakan media tersebut telah terverifikasi oleh dewan pers, sehingga memudahkan masyarakat melihat mana media yang benar dan tidak,” ungkap Yosep Adi Prasetyo,ketua Dewan Pers.
Kegiatan yang di buka langsung oleh

Gubernur Sulut dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan Dewan Pers karena acara ini bisa diselenggarakan diibukota provinsi Sulut ini.

Sebelumnya, anggota Dewan Pers Sinyo Harry Sarundajang, yang juga mantan Gubernur Sulut, menyambut baik dengan diselenggarakannya kegiatan Sarasehan Dewan Pers yang dilaksanakan di Sulut.

“Ini kegiatan yang baik bagi perkembangan pers di Sulut, terlebih untuk menunjang program pemerintah yang sementara gencar mempromosikan pariwisata, serta membedakan mana media yang jelas dan tidak,” ungkap Sarundajang, yang mengaku dulu mempunyai cita-cita menjadi jurnalis.
Hal menarik dalam Sarasehan tersebut ketika Joice Bukarakombang wartawan senior Antara menanyakan perihal wartawan atau media  kontrakan yang hanya mengharapkan kerjasama dengan bagian kehumasan
diintansi pemerintah oleh salah seorang komisioner Dewan Pers dikatakan sebaiknya jurnalis seperti itu jangan mengaku jurnalis tapi mengakulah sebagai pewarta pemerintah.
" Bagi anda yang masih mengandalkan kerjasama dengan Humas di pemerintahan lantas itu membatasi independensi anda dalam menulis sebaiknya tak usah mengaku jurnalis tapi mengakulah sebagai pewarta Humas,"ujar Jimmy Silalahi.
(rmk)