Sulawesi Utara (Sulut) mulai rutin
dikunjungi wisatawan Cina. Setelah 4 Juli dikunjungi 205 wisatawan, maka
pada Jumat (8/7/2016), 204 turis Negeri Panda mendarat di Bandara
Internasional Sam Ratulangi dengan menggunakan charter flight
(penerbangaan sewaan) Lion Air.
Lion Air sendiri akan melakukan 246 penerbangan dari delapan kota di
Cina ke Manado. Akselerasi penambahan akses udara ini ditambah lagi
dengan Citilink, yang menjadwalkan 36 penerbangan dari Hong Kong dan
Chengdu ke Manado, serta Sriwijaya Air, dengan 8 penerbangan dari
Guangzhou ke Manado.
Bila digabung dengan Lion yang punya 246 penerbangan, rute Chongqing,
Changsa, Wuhan, Chengdu, Macau, Shenzhen, Guangzhou, Hong Kong, dan
Shanghai ke Manado, maka akan ada 315 penerbangan internasional dari
Cina yang mendarat di Bandara Sam Ratulangi.
“Kami bertekad mendatangkan turis Tiongkok 100.000-150.000 orang per
tahun. Frekuensi penerbangan sedikitnya 10 kali per minggu, yang
mendatangkan 10.000-12.000 turis,” ujar Chief Representative Lion Air
Cina, William Wu, Sabtu (8/7/2016).
Bila ini terealisasi, peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara
(wisman) ke Manado akan naik lebih dari lima kali lipat. Data Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Sulut mencatat, asumsi pertumbuhan kunjungan
wisman ke Sulut rata-rata 20 persen per tahun. Jumlah tertinggi,
tercatat pada 2011, yang mencapai 20.017 orang. Angkanya baru seperlima
dari target yang ditetapkan William Wu.
Soal target, William Wu mengaku sangat optimistis, sebab wisata
bahari di Manado sangat disukai wisatawan Tiongkok, mulai kawasan
Boulevard, Danau Tondano, hingga Bunaken.
“Di Tiongkok tidak ada wisata bahari. Kami tinggal menitipkan pengembangan fasilitas pariwisata di Sulawesi Utara,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulut, Happy
Korah mengatakan, kedatangan wisman Cina ke Manado akan memberi dampak
positif bagi perekonomian Sulut. Restoran, hotel, tempat wisata, pusat
hiburan dan belanja, toko oleh-oleh, bus, taksi, dan pemandu wisata akan
punya peluang mendulang pendapatan ekstra.
Untuk menwujudkan hal itu, Korah berjanji untuk segera membenahi
hal-hal yang masih dirasa kurang. “Pada 12 Juli, ada sekitar 2.000 turis
yang akan tiba di Manado dengan penerbangan Citilink dan Sriwijaya.
Kami akan persiapkan segalanya,” katanya.
Soal keamanan, Kapolda Sulut, Brigjen Pol Wilmar Marpaung menyatakan
siap. Sejumlah titik rawan telah diamankan dan diawasi ketat. Pos
pengamanan juga sudah ditambah.
“Polda Sulut memang sedang bersiaga mengamankan Lebaran. Kami tentu
akan melakukan yang terbaik. Pariwisata dan tingkat keamanan di Sulut
harus baik, supaya nama baik Sulut di mata mancanegara tetap terjaga,”
ujarnya.
Sementara itu, Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya selalu
mengingatkan 3A dalam konsep pengembangan destinasi pariwisata, yakni
atraksi, akses dan amenitas (fasilitas penunjang). Lion, Citilink, dan
Sriwijaya Air sudah berjuang untuk memperbaiki akses.
"Pikirkan atraksi yang hendak dijual, dan amenitas selama berada di
Kota Manado dan Sulawesi Utara. Jangan sampai mereka kecewa dan pulang
membawa kesan yang tidak nyaman," pesan mantan Dirut PT Telkom tersebut.
Bandara Sam Ratulangi pun akan terus berbenah menjadi airport internasional dengan fasilitas yang makin lengkap.
"Saya kira tinggal keseriusan gubernur dan wali kota atau bupati
untuk menempatkan pariwisata sebagai sektor unggulan. Itu harus
tercermin dari keseriusannya menempatkan kadispar (kepala dinas
pariwisata) dan memprioritaskan budget pariwisata," kata Menpar.
(Suara.com)
0 komentar:
Posting Komentar
Thanks