Jakarta - Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Syafii Maarif
atau Buya Syafii menilai Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja
Purnama atau Ahok tidak melecehkan Alquran berdasarkan rekaman video
yang utuh.
"Secara utuh pernyataan Ahok telah saya baca," kata Syafii di Jakarta, Senin 7 November 2016.
Syafii mengatakan publik harus memperhatikan lebih detail pernyataan
Ahok saat kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu karena tidak ada ucapan
yang melecehkan Alquran.
"Ahok tidak mengatakan Al Maidah (ayat 51) itu bohong," ujar Syafii, seperti dikutip dari Antara.
Ahok, menurut Syafii, mengkritisi orang yang menggunakan Alquran
untuk membohongi masyarakat agar tidak memilih petahana gubernur itu
pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada DKI) Jakarta 2017.
Terkait fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Syafii menuturkan
lembaga tersebut harus menjaga martabat melalui fatwa berdasarkan
analisa yang jernih, cerdas dan bertanggung jawab.
Syafii mengungkapkan bentuk konkret dari fatwa MUI yakni aksi damai
dari Gerakan Nasional Pendukung Fatwa (GNPF) MUI yang berujung rusuh di
sekitar Silang Monas Jakarta pada Jumat (4/11).
Tokoh agama itu berpesan agar masyarakat tidak mengorbankan
kepentingan bangsa dan negara untuk urusan kelompok melalui fatwa MUI.
Berikut transkrip pernyataan Ahok pada sosialisasi program di Pulau Seribu 30 September 2016.
Saya ingin cerita ini supaya bapak ibu semangat. Jadi nggak usah
pikiran, 'ah... nanti kalau nggak kepilih pasti Ahok programnya bubar',
Nggak, saya sampai Oktober 2017. Jadi jangan percaya sama orang, kan
bisa aja dalam hati kecil bapak ibu nggak bisa pilih saya, ya kan.
Dibohongin pakai Surat Al Maidah 51, macem-macem itu. Itu hak bapak ibu,
jadi bapak ibu perasaan nggak bisa pilih nih, 'karena saya takut masuk
neraka', dibodohin gitu ya. Nggak apa-apa, karena ini panggilan pribadi
bapak ibu. Program ini jalan saja.
(Liputan6.com)
0 komentar:
Posting Komentar
Thanks